Romantisme Candi Cetho Karanganyar

Lebaran sebentar lagi. Mau mudik ke Jogja kapan? Sudahkah merencanakan liburan selama lebaran? Kamu pasti bingung kan mau jalan-jalan kemana? Nggak usah bingung guys. Ajak keluarga dan saudaramu pergi ke daerah Karanganyar. Di sana ada satu wisata candi yang unik, dan letaknya berada di atas Kebun Teh Kemuning.

Apalagi, kalau bukan Candi Cetho. Candi ini cukup unik guys dan beda dari candi-candi pada umumnya. Selain itu kamu juga bisa mengunjungi wisata terdekat dengan candi tersebut, seperti Kebun Teh Kemuning, Candi Sukuh, dan lain sebagainya.
Kalau kamu belum tahu tentang Candi Cetho dan akses jalannya, simak dulu ulasan berikut ini.

Lokasi
Candi Cetho Karanganyar ini terletak di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Karanganyar. Candi ini berada di lereng Gunung Lawu dan berdiri di ketinggian 1.496 meter dari permukaan air laut.

Dari Kota Jogja, melewati Jalan Jogja-Solo dan melewati Kota Solo lalu menuju Kota Karanganyar. Perjalanan dari kota Joga hingga ke Kota Karanganyar memakan waktu 2,5 jam lebih. Lalu kamu akan menemui papan petunjuk jalan menuju lokasi Tawangmangu dan menuju ke arah Candi Cetho.

Dalam perjalanan menuju candi ini kamu akan disuguhi pemandangan yang indah lereng Gunung Lawu. Sesampainya di daerah Kemuning, kamu akan melihat pemandangan alam hijau yang asri Kebun The Kemuning. Kamu harus exstra hati-hati melintasi jalan karena berkelok-kelok dan banyak tanjakan. So, kamu harus persiapkan diri dan kendaraan yang prima. Agar mampu melintasi jalanan yang yang ekstrim tersebut.

Jam Buka
Wisata Cndi Cetho ini buka setiap hari mulai pukul 9 pagi hingga 5 sore.

Tiket Masuk dan Parkir
Tidak seperti candi-candi komersial lainnya, tiket masuk ke obyek wisata Candi Cetho ini sangat terjangkau yaitu sebesar Rp 7.000 per orang. Tarif ini cukup murah jika dibandingkan dengan tiket masuk beberapa candi ternama lainnya. Lalu, kamu akan dipinjami kain “poleng” dan akan dibantu memakainya oleh petugas. Untuk parkir, kamu hanya perlu membayar sebesar Rp 3.000 per unit sepeda motor dan Rp 5.000 per unit mobil. Cukup terjangkau, bukan?

Sepenggal Cerita tentang Candi Cetho
Candi Cetho ini merupakan Candi bercorak Hindu yang ditemukan oleh Van de Viles pada tahun 1842. Pada saat candi ini ditemukan, berupa reruntuhan batu 4 dataran bertingkat yang membujur dari barat yang merupakan tingkatan paling rendah ke timur. Hingga saat ini hanya terlihat 13 teras dan hanya 9 teras yang dilalukan pemugaran. Candi ini dipercaya sebagai tempat persinggahan dan pelarian Prabu Brawijaya V ke Gunung Lawu.

Karena letaknya berada di lereng gunung, setibanya di kompleks candi, biasanya pengunjung akan disambut dengan kabut tebal dan hawa super dingin. Untuk masuk ke kompleks candi, kamu harus melewati anak tangga. Lalu kamu akan bertemu dengan sepasang arca penjaga candi. Arca tersebut merupakan Arca Nyai Gemang Arum. Uniknya arca ini tidak bakal kamu temui di candi-candi peninggalan kerajaan Majapahit manapun.

Memasuki teras-teras candi, kamu akan menemukan susunan batu yang unik berbentuk kura-kura raksasa, yang artinya penciptaan alam semesta. Pada bagian kepala kura-kura terdapat simbol phallus (alat kelamin laki-laki) kira-kira sepanjang 2 meter, yang merupakan simbol penciptaan manusia.

Di teras selanjutnya, kamu bakal menemukan relief batu yang maknanya adalah Sudhamala. Ceritanya tentang kisah manusia yang berusaha melepaskan diri dari malapetaka. Pada teras yang tertinggi, terdapat beberapa bale atau pendopo yang berbahan dasar kayu. Bangunan tersebut merupakan peninggalan sejarah yang hingga kini masih aktif digunakan sebagai tempat ibadah umat Hindu dan orang-orang Kejawen.
Selanjutnya ayo kita cari tahu tentang keistimewaan candi ini……

Apa saja sih Keistimewaan Candi Cetho?
Mungkin kamu baru pertama kali mendengar nama Candi Cetho ini. Oleh karena itu pastinya, kamu kepo atau ingin sekali mengetahui keistimewaannya. Kira-kira apa saja ya?

ü Candi Cetho ini berada di atas Kebun Teh Kemuning
Dalam perjalanan menuju Candi Cetho ini, kamu akan dimanjakan dengan keindahan panorama lereng Gunung Lawu. Karena letaknya berada di atas kebun teh Kemuning, sering disebut sebagai Puncaknya Jawa Tengah. Jika cuaca cerah, kamu bakal disuguhi pemandangan kebun teh yang sangat hijau. Nggak percaya? Buktikan saja!

ü Wajib Menggunakan Kain Kampuh
Candi bercorak Hindu ini masih aktif digunakan untuk aktivitas keagamaan masyarakat Hindu di sekitarnya. Candi Cetho ini merupakan candi yang disucikan. Oleh karena itu, sebagai pengunjung diwajibkan untuk menggunakan pakaian yang sopan beserta kain poleng. Kain poleng sendiri merupakan kain dengan motif kotak-kotak berwarna hitam dan putih khas budaya Bali.

ü Menguji Keperawanan
Memasuki candi utama, terdapat relief yang merupakan simbol alat kelamin perempuan. Konon katanya nih, mitosnya relief ini bisa digunakan untuk menguji keperawanan seorang gadis. Masak sih? Ada yang ingin membutikannya?

ü Beda dari Candi yang Lain
Apa sih bedanya? Dari segi bangunannya saja sudah terlihat kalau Candi Cetho ini berbeda dengan candi-candi yang ditemukan di Indonesia pada umumnya. Lebih mirip bangunan bangsa Inca, suku Maya di Amerika. Arca-arcanya pun tidak menggambarkan orang-orang Jawa zaman dulu, melainkan orang Sumeria atau Yunani. Unik ya? So, candi ini peninggalannya siapa? Hal ini merupakan hal mistis yang belum terungkap hingga saat ini, loh guys.

ü Peninggalan Sejarah
Wisata di kompleks Candi Cetho ini kamu juga bisa belajar tentang masa lalu melalui relief-relief, arca-arca, ornamen-ornamen yang terukir dan dari berbagai sudut candi ini. Semua peninggalan sejarah di Candi Cetho ini merupakan simbol yang memiliki makna tertentu. Kamu bisa mengeksplornya sambil menikmati sejuknya hawa pegunungan.

ü Jalur Pendakian Gunung Lawu
Candi Cetho ini merupakan salah satu jalur pendakian Gunung Lawu. Untuk mendaki Gunung Lawu, biasanya pendaki melewati jalur Cemoro Kandang atau Cemoro Sewu. Kini, jalur pendakian via Candi Lawu ini mulai diketahui di kalangan pendaki. Namun, perjalanan yang ditempuh sangatlah lama jika dibandingkan dengan dua jalur lainnya, yaitu sekitar 10 jam. Artinya, 4 jam lebih lama dari dua jalur sebelumnya.

Gimana? Unik ya, Candi Cetho ini. ”Sambil menyelam minum air”, mengunjungi Candi Cetho ini, kamu tidak hanya menikmati romantisme pemandangan indah yang disuguhkan, tetapi juga bisa belajar tentang sejarah masa lalu. Kamu bisa mengambil foto dari berbagai sudut di kompleks candi ini. Buat kamu pecinta senja, kamu juga bisa menikmati panorama senja dari Candi Cetho, dengan catatan cuacanya sedang cerah ya, guys. So, tunggu apalagi? Ayo mengunjungi Candi Cetho buat mengisi libur lebaran mu tahun ini.

Langsung saja hubungi Raskita selaku biro perjalanan wisata yang menawarkan Paket wisata murah dengan berbagai pilihan paket. Di antaranya Paket Wisata Jogja 1 hari, Paket Wisata Jogja 2 hari 1 malam, Paket Wisata Jogja 3 hari 2 malam, Paket Wisata Jogja 4 hari 3 malam, Paket Wisata Jogja 5 hari 4 malam, dan Paket Honeymoon Jogja. Masing-masing Paket Wisata Jogja tersebut masih dibagi-bagi lagi ke dalam banyak tipe yang membuat kalian akan semakin memiliki banyak kesempatan untuk memilih sendiri destinasi wisata yang kalian inginkan.

Items